Science of Love I

Anda sedang jatuh cinta? Kalau begitu ada baiknya Anda tidak membaca artikel ini karena mood Anda bisa hancur karenanya. Studi menunjukan kalau segala bentuk perasaa maupun emosi yang kita rasakan atau alami adalah kerja dari otak kita, begitu juga ketika kita jatuh cinta.

Bagaimana otak memberikan emosi atau perasaan cinta yang selama ini diagung - agungkan banyak pujangga?




Apa yang Anda rasakan bila Anda jatuh cinta? Mabuk kepayang? Berdebar? Pipi merekah? Bahkan mungkin perasaan Anda berubah menjadi sesuatu yang lebih sensual? Ingin mendekap orang yang Anda cintai? Menciumnya?

Semuanya adalah perasaan yang hampir semua orang pasti rasakan. Dan ternyata, semua perasaan tersebut ada hubungannya dengan kerja otak. Jadi, jangan Anda bayangkan kerja otak hanyalah untuk memikirkan sesuatu yang rumit atau memunculkan ide - ide baru. Kerja otak pun menghasilkan berbagai macam perasaan pada manusia bahkan cinta. Karenanya, jangan heran, meski cinta itu ada, cinta tidaklah universal dan berbagai macam bentuknya. Ada orang yang mencintai orang setengah mati, ada orang yang tidak bisa setia, ada yang mencintai sesama jenis, bahkan ada orang yang sama sekali tidak bisa mencintai atau datar - datar saja pada cinta.



Bagaimana Seseorang Bisa Jatuh Cinta?


Kebanyakan orang bila ditanya mengapa ia memilih seseorang sebagai pasangan tidak akan bisa menjawab dengan alasan cinta itu murni tanpa syarat dan bila seseorang bisa mencintai seseorang tanpa mengharap apapun itu adalah cinta yang tulus. Jujur saja, saya akan mengatakan hal ini omong kosong.

Sebuah studi psikologi menunjukan, ada beberapa hal yang mengaktifkan hormon - hormon di otak yang membuat manusia jatuh cinta. Mungkin Anda sering sekali mendengar sentimen bahwa wanita hanya menyukai pria yang kaya, berwibawa, memiliki pekerjaan yang baik tidak peduli kalaupun ia jelek dan tua. Sementara pria, banyak yang mengatakan tidak peduli sebodoh apapun wanita, selama ia cantik dan bertubuh menggiurkan, pasti akan mudah membuat pria tergila - gila. Sebenarnya, sentimen itu ada benarnya juga meski seiring dengan berubahnya zaman, ada beberapa perubahan yang membuat 'standar' tersebut berubah. Pria bisa mencintai wanita karena hartanya dan wanita bisa mencintai pria karena fisiknya.



Pada dasarnya, nenek moyang kita dari zaman purba mewariskan dua insting dasar yang tidak akan hilang sampai kapanpun, yaitu insting untuk bertahan hidup dan melestarikan jenisnya. Dengan adanya insting ini, maka sejak zaman pruba pun manusia sudah berhubungan seks untuk mendapatkan keturunan, laki - laki sama seperti binatang, biasanya akan berhubungan seks dengan banyak perempuan untuk memastikan bahwa akan ada banyak keturunan yang lahir karena memang alam yang keras membuat umur mereka umumnya pendek, terutama bagi laki - laki yang bertugas mengumpulkan makanan dengan berburu. Dalam Antropologi Evolusi, dijelaskan bahwa evolusi kekerabatan dimulai dengan bentuk matriarchal. Sebelumnya, seorang anak bisa berhubungan seks dengan ibunya untuk mendapat keturunan, namun pada perkembangannya, seorang ibu membuat batasan untuk menghindari hal ini, dan karena ibu atau kaum perempuan banyak tinggal di rumah, maka merekalah yang membangun bentuk - bentuk keluarga dan kekerabatan. Pada akhirnya, sang ayah membatasi perkawinannya dan mulai membawa istri - istri dan keluarganya dalam satu kelompok. Hal ini juga terjadi bersamaan dengan adanya sistem bercocok tanam, sehingga kaum pria bisa lebih banyak di rumah.



Pada masa ketika manusia hanya memikirkan bagaimana cara memiliki keturunan, tentu saja idea of romance tidak begitu penting, baru ketika memiliki keturunan bukan lagi hal yang sangat sangat penting dalam suatu hubungan, manusia menjadi lebih selektif pada pasangannya meski bukan berarti insting mempertahankan keturunan itu hilang sama sekali.

Ketika Anda jatuh cinta pada seseorang (atau dua orang? Atau lebih. Terserah saja), pada saat itulah otak Anda bermain, tepatnya pada amygdala, bagian otaknya yang bertanggungjawab pada semua emosi yang Anda rasakan. Amiygdala juga merupakan 'otak sosial' Anda.



Estrogen adalah hormon 'feminin' yang akan membuat Anda merasakan emosi, juga hormon. Sementara testosterone adalah hormon 'maskulin' yang memberikan Anda nafsu, meski begitu, tidak selamanya estrogen hanya dimiliki wanita dan testosteron pada pria, namun memang kedua hormon inilah yang membentuk dimorfosi seksual pada manusia. Studi menunjukan, dua hormon inilah yang akan bermain pertama kali ketika Anda menemui seseorang yang Anda sukai.



BBC Science menuliskan tahap - tahap yang Anda alami dengan seseorang yang menurut Anda menarik:






Lust






Perhatikan perbedaan wanita dan pria dalam melalui tahap ini.Biasanya, pria akan berada dalam tahap lust  lebih lama sebelum ia bisa memutuskan untuk mencintai wanita tersebut. Hormon testosteron pria memberikannya lebih banyak nafsu birahi dan juga insting mereka untuk memperluas keturunanlah yang menyebabkan hal ini. Sementara pada wanita, hormon estrogen membuatnya cenderung lebih emosional. Ketika berada di tahap pertama, wanita biasanya menyalahartikan emosinya sebagai cinta, padahal, berbeda dengan pria yang melampiaskan nafsunya secara fisik, wanita lebih memilih untuk melampiaskannya secara emosional. Karenanya, wanita pun masih ingin mencari 'opsi selanjutnya' bila pasangannya tidak mampu membawanya ke tahap jatuh cinta. Karena itu, pada tahap ini, meski Anda sudah memutuskan untuk berpacaran, belum tentu Anda sebenarnya siap untuk terikat, karenanya resiko mencari pasangan lain masih besar. Dan karena kerja kedua hormon ini, baik pria dan wanita lebih mudah terpikat pada seseorang. Yang membedakan adalah, pria terpikat pada pasangan melalui indera penglihatannya, sementara wanita melalui telinganya. Pada tahap dimana Anda berdandan untuk pasangan Anda, atau lebih senang merayu, Anda sebenarnya masih dalam tahap ini. Mungkin, dalam bahasa modern, tahap ini lebih tepat dikatakan sebagai crush atau naksir, bisa juga pemujaan atau kekaguman.




Attraction



Pada tahap berikutnya, barulah Anda benar - benar jatuh cinta dan inilah tahap 'cinta gila', dimana puisi - puisi mulai Anda tulis, lagu - lagu cinta mulai Anda dengarkan dengan rajin, whatever you ask, I'll do. Dan dari tahap inilah mulai para pujangga, pemusik, penulis mendulang keuntungan. Pada tahap dimana Anda benar - benar jatuh cinta, hormon yang 'mempermainkan' Anda pun berganti.

Salah satu hormon yang paling terlihat efeknya ketika Anda jatuh cinta adalah adrenalin. Pasti Anda tidak asing dengan deskripsi jantung berdebar kencang, pipi memerah, keringat mengalir ketika Anda membaca cerita cinta atau ketika Anda mengalaminya sendiri. Adrenalin adalah hormon yang sama yang Anda hasilkan ketika sedang berolahraga atau melakukan hal - hal ekstrim. Adrenalin membuat jantung Anda berdegup sangat kencang yang kemudian memompa darah Anda hingga membuat pipi Anda kemerahan, berkeringat, dan mulut kering. Tahap ini jugalah yang membuat Anda lebih nekat pada orang yang Anda cintai.

Lalu ada Dopamine. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Helen Fisher, hormon inilah yang membuat Anda 'galau'. Tidak mau makan, tidak mau beraktifitas, dan sulit tidur. Indikasi lainnya adalah Anda menjadi lebih teliti dan perhatian pada seseorang.

Dan yang terakhir adalah serotonin. Fungsi serotonin sebenarnya berfungsi lebih pada makanan, hormon ini juga yang membuat binatang termasuk manusia mempertahankan sumber makanannya, semakin banyak serotonin, semakin kuat ia mempertahankan sumber makanannya. Namun bila Anda tahu apa fungsinya dalam science of love, sebagian dari Anda mungkin akan berharap hormon ini bisa menghilang. Karena serotoninlah yang membuat Anda selalu bisa mengingat semua tentang orang yang Anda cintai.



Saya pribadi menganggap memang tahap inilah yang merupakan tahap cinta sejati, karena berbeda tahap pertama, Anda benar - benar tidak mengharapkan apa - apa lagi. Orang yang ada di tahap kedua ini adalah orang yang telah lulus seleksi tahap pertama, dimana Anda lebih berfokus pada mencari orang yang sesuai dengan kriteria Anda, dan karena itulah tahap ini disebut dengan cinta buta. Dan para penulis serta pemusik telah dengan sukses menyoroti tahapan ini hingga membuat Anda antara merasa bahagia atau merasa lebih depresi. Penelitian di Universitas Pisa, Italia mengatakan, tahap ini memang bisa membuat otak Anda 'miring' karena cinta. Perilaku Anda bisa berubah karena cinta.



Attachment





Yang terakhir adalah tahap keterikatan. Dalam tahap ini, Anda sudah siap untuk terikat dan mengikrarkan janji sehidup semati dengan pasangan Anda, dimana di dalamnya akan terlibat seks dan keturunan Anda.



Hormon okstosin yang dihasilkan pada tahap ini membuat Anda memiliki ikatan yang kuat. Hormon oksitosin yang mengikat Anda dengan pasangan Anda dihasilkan pada saat klimaks setelah hubungan seksual, karenanya, BBC Science memberikan kesimpulan bahwa semakin sering Anda berhubungan seks, semakin dalam ikatan yang terjalin dengan pasangan Anda. Pada wanita, hormon ini juga dihasilkan ketika Anda melahirkan bayi dan menyusui. Karenanya, wanita yang menyusui bayinya akan memiliki hubungan yang lebih dalam dengan anaknya.

Hormon Vasopressin membuat Anda lebih protektif dan Anda merasa harus mempertahankan pasangan Anda. Pada pria, hormon ini akan membuat Anda lebih agresif dalam mempertahankan pasangan.





Bagaimana Dengan Patah Hati?




Dalam ujian salah satu mata kuliah, saya diberi sebuah artikel Antropologi mengenai peran wanita dan pria. Salah satunya adalah suku di Asia, para pria begitu setia dan takut pada wanitanya. Mereka tidak pernah terpikir untuk menyakiti wanita, namun bila seorang wanita menyakiti hatinya, misalnya dengan menolak melayani mereka, pria itu akan sangat sakit hatinya, seperti orang yang patah hati. Begitu sakit hingga mereka tidak mau makan atau bekerja, bahkan menyakiti dirinya.

Patah hati memang bukan monopoli wanita saja, meski wanita memang cenderung lebih berani mengungkapkan perasaannya. Tapi ada kalanya patah hati bisa membuat pria benar - benar trauma. Ketika Anda merasa patah hati, ada kalanya Anda merasa seperti ada balon yang mengisi dada Anda, kemudian Anda merasa seperti ingin menangis namun tidak bisa, dada Anda menjadi sakit dan kepala Anda sakit.

Secara psikologis, sakit yang Anda rasakan adalah dikarenakan, menemukan seseorang yang Anda cintai memang tidak mudah. Dan ketika Anda menemukannya dengan susah payah ternyata Anda tidak dapat memilikinya, wajar bila Anda merasa sangat sakit. Patah hati tidak hanya terjadi ketika Anda kehilangan kekasih Anda, tapi juga teman, orangtua, atau siapapun yang sangat dekat dengan Anda.


Apabila Anda merasakan sakit secara fisik, seperti dada terasa sesak, sakit kepala, perut Anda sangat sakit, Professor Alex Zautra dari Psikologi Universitas Arizona mengatakan hal itu wajar karena sakit secara fisik timbul karena apa yang Anda rasakan di dalam Anda. Hal ini sebenarnya adalah merupakan sinyal bahwa ada yang salah dengan diri Anda dan Anda diharapkan untuk cepat meresponnya. Ketika Anda merasakan patah hati, Cingulate cortex, bagian pada otak yang berfungsi memberi rasa sakit akan menjadi aktif dan menyebabkan Anda merasakan kesakitan secara fisik.


Patah hati bisa menyebabkan bahaya secara fisik. Selain simtom seperti insomnia, sakit kepala, pusing, dll. nya, kemungkinan Anda mengalami gagal jantung akan menjadi lebih besar. Ketika patah hati, Anda memiliki kemungkinan untuk terkena Takotsubo Cardiomyopathy, dimana myocardium pada jantung tiba - tiba menyempit dan menyebabkan rasa sakit. Hal ini umum terjadi pada orang yang mengalami stress, karenanya dada akan terasa sesak dan sakit.


Tahapan yang mungkin Anda rasakan ketika patah hati:

-Shock dan penyangkalan: Anda akan menyangkal patah hati Anda.
-Sakit dan Perasaan bersalah: Inilah fase yang paling rawan. Anda akan merasakan sakit yang luar biasa dan mulai menyalahkan diri Anda akan kegagalan yang terjadi dalam hubungan Anda. Pada fase ini, tingkat self hurting dan bunuh diri menjadi bertambah.
-Marah dan Menawar: Anda mulai sering mempertanyakan apa yang terjadi. Bahkan marah pada siapapun termasuk pada Tuhan atas takdir Anda yang buruk.
-Depresi, refleksi, kesendirian: Anda akan lebih sering mengurung diri. Kesendirian juga membuat Anda lebih sering berkaca dan mengevaluasi diri.
-Penerimaan: Saat ini Anda sudah lebih bisa menerima nasib Anda dan mulai mencoba membenahi diri.



Lamanya tahapan ini bergantung pada diri Anda masing - masing. Karena sakit secara fisik memang dirasakan ketika patah hati, ada baiknya Anda tidak memendam perasaan itu. Sebaiknya, cepatlah Anda mencari teman yang bisa Anda ajak berbicara. Ketika Anda mulai merasa sesak, duduk dengan santai, pejamkan mata, tarik nafas dalam - dalam dan hembuskan. Ulangi terus sampai Anda merasa lega.



Para ilmuwan berusaha mencari penjelasan dari gejala cinta ini karena memang cinta sudah banyak menelan korban jiwa, mulai dari membuat otak Anda 'miring' bahkan sampai bunuh diri atau mengambil nyawa orang lain. Tujuan diadakannya penelitian mengenai perasaan yang rumit ini adalah agar manusia bisa lebih logis dan tidak tenggelam dalam emosinya, apalagi sampai menyebabkan hal yang tidak diinginkan.







  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

1 Response to "Science of Love I"

  1. raivatajacquez says:
    3 March 2022 at 15:00

    Ayo casino is on its way to the NAP and the National
    It will 충청북도 출장안마 open next week in Hanoa, Hanoa, Hanoa, 양산 출장샵 Hanoa 청주 출장샵 and South Pacific islands, to 사천 출장마사지 benefit the public. 상주 출장마사지

Post a Comment